BEBAS MERDEKA PISAN

BEBAS MERDEKA PISAN
HARAPAN dan REALITA

Kamis, 23 Februari 2012

Kekerasan..


Sementara orang lain mencurahkan kemampuan akal pikirannya untuk menemukan teknologi yang lebih bermanfaat, atau membangun prasarana yang meningkatkan kemakmuran ekonomi, citra Muslim justru terpuruk sebagai manusia yang hanya bisa merusak dan tidak bermanfaat.

Hal itu bisa terjadi karena ulah segelintir muslim yang berusaha menutupi kekurangannya --kekecewaan, ketidakmampuan, ketersisihan, ataupun iri hatinya-- dengan cara yang tidak benar.


Tak terpungkiri, tindakan kekerasan, radikal atau ekstrim, dimungkinkan untuk dilakukan semua manusia. 

Hanya saja tindakan kekerasan yang dilakukan oleh seorang Muslim, bisa dipastikan karena adanya pengaruh atau sebab lain; seperti ambisi pribadi dan kepentingan politik. 
Atau dikarenakan oleh rasa kecewa yang diakibatkan kebijakan orang lain yang justru tidak bijak; oleh tindakan yang justru menantang-nantang.


Mustahil tindak kekerasan yang dilakukan seorang Muslim dikarenakan oleh ajaran agamanya. 
Sebab ajaran Islam mengedepankan perdamaian, dan bukan mengajarkan kebencian. 

Kekerasan hanya boleh dilakukan ketika membela diri, jika Muslim diharuskan keluar dari agamanya, bila Nabi Muhammad Saw dilecehkan. 
Namun ketika Islam tidak dinistakan dan Muslim diberi kebebasan untuk menjalankan syareat agamanya, tak ada hak kita untuk melakukan kekerasan kepada orang lain.


Mengambil hikmah dari hal di atas, hendaknya keislaman seorang Muslim bisa menjadi contoh bagi orang lain untuk meneladaninya. 

Bukan menyebabkan orang lain lari, menjauh karena melihat Islam (sepertinya, padahal sebenarnya tidak begitu) tampak kasar dan tidak toleran. 
Menjadikan penganutnya, tampaknya, sebagai orang-orang yang galak dan arogan.


Padahal Muslim sejati, yang mengutamakan akhlak mulia, mustahil memiliki sifat emosional, arogan dan tidak toleran; apalagi licik dan tidak ksatria, sebab sifat-sifat tersebut hanya layak ada pada setan laknat jahanam terkutuk. 

Karenanya, kesalahan yang fatal menganggap Muslim yang lembut sebagai Muslim yang lemah, dan menilai Muslim yang galak sebagai Muslim yang hebat dan berada pada pihak yang selalu benar.



Catatan:
  • Perilaku yang merugikan orang lain bisa mengarah kepada lingkaran setan kekerasan. Orang lemah yang dilecehkan dan merasa terintimidasi bisa berubah menjadi sosok pendendam yang bisa bertindak ekstrim.
  • Islam adalah rahmat; agama yang indah, lembut dan cinta damai. Karenanya, pantas untuk diragukan kebenaran pemahaman agama seseorang, jika orang itu tetap memaksakan kekerasan dalam satu syiar agama.
  • Satu hal yang layak direnungkan, tetesan air yang lembut bisa membuat batu yang keras berubah bentuk. Jelas, bila diterapkan dengan benar, tidak ada yang bisa mengalahkan kelembutan.



TULISAN DI BLOG BEBAS MERDEKA PISAN, BEBAS UNTUK DICOPY, DIPRINT, DIBAGIKAN, DAN DISEBARLUASKAN..
(Alfa Qr)

Tidak ada komentar: