“Sesungguhnya agama (yang
diridhai) di sisi Allah hanyalah Islam..” (Qur’an, Ali Imran [3]:19)
Islam berarti:
Berserah diri (kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala),
Damai (dengan semua manusia),
dan Selamat (di dunia dan akhirat).
Berserah diri (kepada kehendak Allah Subhanahu wa Ta’ala),
Damai (dengan semua manusia),
dan Selamat (di dunia dan akhirat).
Yang dimaksud dengan agama Islam, yang
sebetulnya, adalah semua ajaran (risalah) yang berasal dari Allah Swt sejak nabi pertama yaitu Adam Alaihis Salam sampai nabi terakhir yaitu
Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam.
Sedangkan kebanyakan orang sekarang mengkhususkan yang disebut Islam itu hanyalah ajaran yang berasal dari Allah yang disampaikan melalui Nabi Muhammad saja.
Tapi, tentu saja --sebagai tuntunan Allah yang terakhir, yang sempurna--
risalah yang disampaikan lewat Nabi Muhammad inilah yang harus kita ikuti saat
ini.
Patut diingat, Allah menurunkan risalahNya
sebagai bukti kemahaadilanNya.
Seandainya balasan yang seimbang tidak diadakan di akhirat, amat beruntung orang yang dilahirkan sebagai anak orang kaya, yang sehat, yang berbahagia, atau yang berbuat kejahatan di dunia.
Dan alangkah
sialnya yang dilahirkan sebagai anak orang miskin, yang berpenyakit, yang
menderita, atau yang dianiaya di dunia.
Jadi jelas, adanya balasan surga dan
neraka merupakan pengejawantahan dari sifat Allah Yang Mahaadil.
Lagi pula, dengan diturunkannya Islam, orang yang terlanjur berbuat dosa dapat menebusnya sesuai ajaran agama.
Sebab, jika tidak ada tuntunan agama, bagaimana mereka menebus kesalahannya?
Hakekatnya, ajaran Islam sama dengan risalah
yang diturunkan Allah sebelumnya (agama Yahudi dan Nasrani) yaitu membawa
kebenaran.
Hanya saja dikarenakan agama yang sebelumnya sudah tercemar, dengan
sisipan hasil rekayasa manusia, Islam mengembalikannya ke jalan lurus.
Oleh karenanya, dalam Islam yang sesungguhnya, tidak boleh ada ritus ibadat atau upacara agama yang direkayasa dan disisipi buatan manusia.
Catatan:
- Merupakan satu hal yang berlebihan jika memprediksikan Islam di masa depan sebagai musuh (orang-orang) Barat. Islam di masa yang akan datang justru akan menjadi panutan orang-orang di Barat, dan di seluruh muka bumi, yang masih memiliki akal pemikiran yang bersih, yang cenderung pada kebajikan. Islam hanya akan menjadi musuh orang-orang, baik di Barat maupun di Timur, yang dibelenggu kedengkian; yang akal pikirannya condong pada kerusakan dan kejahatan.
- Cara yang paling mudah, dan lebih pendek, untuk menghubungkan satu titik dengan titik lainnya adalah dengan membuat sebuah garis lurus. Hanya orang ‘bingung’ yang akan membuat garisan yang berkelok-kelok. Sebuah jalan yang lurus, berbeda dengan jalan berkelok, memungkinkan kita melihat apa yang ada di hadapan kita dengan jelas. Islam adalah jalan lurus dalam mencapai tujuan kita, di dunia dan di akherat.
(Alfa Qr)
1 komentar:
Islam pada akhirnya akan menjadi agama yang terbesar di dunia. Diprediksi hal itu akan terjadi pada tahun 2070.
Dikemukakan oleh Global Stats.
https://youtu.be/q3EneZhsM0Y
Posting Komentar