Pesan Rasulullah Saw, “Tidak seorang pun di antara kalian dipandang beriman sebelum
dia menyayangi saudaranya sesama Muslim, seperti halnya ia menyayangi dirinya
sendiri.” (Shahih Al-Bukhari)
Persaudaraan Muslim adalah semangat kasih sayang di
antara orang-orang seiman; semangat ukhuwah Islamiyah yang ada (dan semestinya
ada) pada setiap orang yang mengaku Muslim.
Karenanya, Persaudaraan Muslim tidaklah berbentuk organisasi zahir; sebab yang namanya organisasi zahir bisa dihinggapi penyakit perpecahan dan bisa dibubarkan.
Karenanya, Persaudaraan Muslim tidaklah berbentuk organisasi zahir; sebab yang namanya organisasi zahir bisa dihinggapi penyakit perpecahan dan bisa dibubarkan.
Persaudaraan Muslim
adalah satu kekuatan yang tidak kasat mata, ia adalah ruh semangat islami.
Karenanya, selama seorang muslim berusaha menegakkan kemuliaan Islam, ia adalah
pelaku Persaudaraan Muslim.
Pelaku Persaudaraan
Muslim adalah Muslim yang mengutamakan kelembutan hati dan ketulusan cinta
kasih; yang memiliki kerendahan hati dan keluhuran pekerti.
Yang toleran dan menghormati keyakinan orang lain.
Yang menebar kasih dan menabur senyum.
Yang mengucap salam tiap bertemu dengan Muslim lainnya, tanpa memandang kedudukan, suku-bangsa, warna kulit, golongan, maupun derajat-derajat yang diada-adakan manusia.
Yang toleran dan menghormati keyakinan orang lain.
Yang menebar kasih dan menabur senyum.
Yang mengucap salam tiap bertemu dengan Muslim lainnya, tanpa memandang kedudukan, suku-bangsa, warna kulit, golongan, maupun derajat-derajat yang diada-adakan manusia.
Yang senantiasa berpegang pada kebenaran Islam dan kelurusan
ajaranNya.
Yang tak memiliki motivasi lain yang mendasari setiap perilaku dan perbuatannya, selain semata-mata mencari dan mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang tak memiliki motivasi lain yang mendasari setiap perilaku dan perbuatannya, selain semata-mata mencari dan mengharap keridhaan Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang senantiasa
berusaha jadi Muslim yang sempurna, yang senantiasa berusaha berlomba dalam
kebajikan.
Yang senantiasa berusaha untuk tidak menyimpang dari ucapannya: “Sesungguhnyalah shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam yang tidak ada sekutu bagiNya.”
Yang senantiasa berusaha untuk tidak menyimpang dari ucapannya: “Sesungguhnyalah shalatku, ibadahku, hidupku dan matiku semata-mata hanya untuk Allah, Tuhan semesta alam yang tidak ada sekutu bagiNya.”
Satu-satunya ajaran
yang dipegang teguh para pelaku Persaudaraan Muslim hanyalah tuntunan Allah
yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu
Alaihi wa Sallam.
Dari sebab itu, dalam masalah berbuat kebajikan, setiap
pelaku Persaudaraan Muslim tidak mengenal yang namanya pemimpin berupa manusia;
sebab Pemimpinnya cuma Allah semata-mata.
Yang jadi sandarannya hanyalah
seperti yang difirmankanNya dalam Al
Qur’an, surat Ali Imran [3] :173,
“Hasbunallah wa ni’mal wakil; Cukuplah Allah
menjadi Penolongku dan Allah sebaik-baik Pelindung”
Jika sudah begitu, tidak ada yang perlu kita takutkan, tidak ada satu
kekuatan pun yang bisa menghalangi kita dalam menyampaikan kebenaran dan
kemuliaan Islam.
Karenanya, sekali lagi, selalu --dan selalu, dan selalu--
tanamkan dan jadikan dasar landasan setiap langkah kita:
“Hasbunallah wa ni’mal wakil”.
Cukuplah Allah bagi kita, Dia sebaik-baik yang menjamin
dan melindungi kita.
Bagikan/Share tulisan ini kepada teman-teman Anda yang lain.
SEMOGA BERKAH dan RIDHA ALLAH SWT terlimpah ruahkan kepada Anda sekeluarga.
(Alfa Qr)
1 komentar:
Islam, Dien yang haq yang mampu memecahkan problem-problem manusia. Dengan menerapkan sistem Islam yang kekal dan mabda’ (ideologi) Islam yang adil, maka kita pasti akan meraih kemuliaan. Tetapi apabila hal tersebut kita lalaikan dan telantarkan, maka kita tertimpa kehinaan dan akan dihina.
Posting Komentar