- Umat Nasrani HARUS mengikuti hukum Taurat.
Yesus (Isa Alaihis Salam) datang bukan untuk meniadakan hukum Taurat melainkan
untuk menggenapinya (Matius 5:17)
- Umat Nasrani HARUS memusuhi kerabatnya yang bukan Nasrani.
Jangan kamu menyangka bahwa Aku
datang untuk membawa damai di atas bumi; Aku datang bukan untuk membawa damai,
melainkan pedang. Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak
perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang
adalah orang-orang seisi rumahnya. (Matius 10:34-36)
Barangsiapa mengasihi bapa atau
ibunya lebih dari kepadaKu, ia tidak layak bagiKu; dan barangsiapa mengasihi
anaknya laki-laki atau perempuan lebih dari kepadaKu, ia tak layak bagiKu.
(Matius 10:37)
- Umat Nasrani JANGAN mencari harta kekayaan duniawi. Tapi harus seperti burung yang tidak menabur, tidak menuai dan tidak mengumpulkan bekal di dalam lumbung. [1]
Janganlah kamu mengumpulkan
harta di bumi; di bumi ngengat dan karat merusakkannya dan maling membongkar
serta mencurinya. Tetapi kumpulkanlah bagimu harta di sorga; di sorga ngengat
dan karat tidak merusakkannya dan maling tidak membongkar serta mencurinya.
(Matius 6:19-20)
Sekali lagi Aku (Yesus) berkata
kepadamu, lebih mudah seekor unta masuk melalui lobang jarum daripada seorang
kaya masuk ke dalam Kerajaan Allah. (Matius 19:24)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH mengumpat atau mencaci karena akan dicampakkan ke neraka jika melakukannya.
Bukan hanya pembunuh yang harus
dihukum. Orang yang berkata kepada saudaranya: Kafir! harus dihadapkan ke
Pengadilan Agama dan siapa berkata: Jahil! akan
dimasukkan ke dalam neraka yang menyala-nyala (Matius 5:22)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH melawan orang yang berbuat aniaya.
Janganlah kamu melawan orang
yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu,
berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada orang yang hendak mengadukanmu
karena menginginkan bajumu, serahkan juga jubahmu. (Matius 5:39-40)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH menolak permintaan.
Berilah kepada orang yang
meminta kepadamu dan janganlah menolak orang yang mau meminjam darimu. (Matius
5:42)
- Umat Nasrani DILARANG mencuri, kalau mencuri tangannya HARUS dipenggal. Jika tidak, ia akan dicampakkan ke neraka.
Jangan mencuri. Jika tanganmu
yang kanan menyesatkanmu, penggallah dan buanglah. Karena lebih baik bagimu
anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu
dengan utuh masuk neraka. (Matius 5:30)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH berburuk sangka.
Jangan kamu menghakimi, supaya
kamu tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang kamu pakai untuk
menghakimi, kamu akan dihakimi dan ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan
diukurkan kepadamu. Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? (Matius 7:1-3)
- Umat Nasrani HARAM mempunyai pikiran jahat. Tapi kalau makan, walau tangannya kotor, tidak perlu mencuci tangan.
Tetapi apa yang keluar dari
mulut berasal dari hati dan itulah yang menajiskan orang. Karena dari hati
timbul segala pikiran jahat, pembunuhan, perzinahan, percabulan, pencurian,
sumpah palsu dan hujat. Itulah yang menajiskan orang. Tetapi makan dengan
tangan yang tidak dibasuh tidak menajiskan orang. (Matius 15:18-20)
- Umat Nasrani harus jujur, TIDAK BOLEH bersumpah.
Janganlah sekali-kali
bersumpah. Jika ya, hendaklah kamu katakan: ya, jika tidak, hendaklah kamu
katakan: tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat. (Matius 5:37)
Jangan membunuh, jangan
berzinah, jangan mencuri, jangan mengucapkan saksi dusta; hormatilah ayahmu
dan ibumu dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Matius
19:18-19)
- Umat Nasrani bukan saja DILARANG berzinah, melihat wanita dan menginginkannya pun, maka mata HARUS dicungkil.
Bukan hanya jangan berzinah.
Setiap orang yang memandang perempuan dan menginginkannya, sudah berzinah
dengan dia di dalam hatinya. Maka jika
matamu yang kanan menyesatkanmu, cungkilah dan buanglah. Karena lebih baik
anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu dengan utuh dicampakan ke dalam
neraka. (Matius 5:29)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH menceraikan isterinya.
Demikianlah mereka bukan lagi
dua, melainkan satu. Karena itu, apa yang telah dipersatukan Allah, tidak boleh
diceraikan manusia. (Matius 19:6)
- Umat Nasrani TIDAK BOLEH mengawini wanita yang diceraikan.
Setiap orang yang menceraikan
isterinya kecuali karena zinah, ia menjadikan isterinya berzinah; dan siapa
yang kawin dengan perempuan yang diceraikan, ia berbuat zinah (Matius 5:32)
- Umat Nasrani yang menceraikan isterinya TIDAK BOLEH kawin lagi.
Barangsiapa menceraikan
isterinya, kecuali karena zinah, lalu kawin dengan perempuan lain, ia berbuat
zinah. (Matius 19:9)
- Umat Nasrani HARUS sempurna beragamanya. Jika tidak, maka tidak akan masuk sorga.
Jika hidup keagamaanmu tidak
lebih benar daripada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi,
sesungguhnya kamu tidak akan masuk sorga (Matius 5:20)
CUKUP PERCAYA, TAK PERLU TAAT?
Jika diperhatikan, hukum-hukum yang ada
dalam agama Nasrani dan Islam --selain ada yang sama seperti yang berkaitan
dengan mencuri-- ternyata ada yang berbeda.
Jelas, adanya hukum yang berbeda untuk masalah yang sama, selain menunjukkan adanya hukum yang dihapuskan dan digantikan, bisa juga karena adanya penyimpangan hukum Allah di dalam agama yang sebelumnya.
Karenanya, mustahil Allah menurunkan agama Nasrani jika agama Yahudi tidak tercemari oleh adanya penyimpangan.
Begitupun mustahil Allah menurunkan agama Islam jika tuntunan Nasrani masih sesuai dengan yang aslinya.
Sebab mustahil Allah melakukan yang sia-sia.
Yang jelas, perintah-perintah
dalam agama itu seharusnya bisa dilaksanakan oleh penganutnya.
Sebab, berbeda dengan perintah manusia (baik itu rasul, nabi, atau ulama) yang bisa saja hanya sekadar keutamaan, maka perintah ‘Tuhan’ wajib ditaati; sebab apa artinya perintah Tuhan bila tidak untuk diikuti.
Yang jadi pertanyaan, apa orang cukup
percaya kepada Tuhan tanpa perlu melaksanakan hukum-hukumNya?
Jika cukup percaya tapi tak perlu taat, alangkah enaknya para boss mafia.
Catatan:
- Dalam Islam, orang yang banyak dosa harus minta ampun langsung kepada Allah. Di antara caranya, selain menghindari yang diharamkan, adalah dengan melaksanakan kewajiban yang diperintah Nya (solat, zakat, saum, haji) yang akan menghapus di antara dosa-dosanya.
- Hakekatnya seorang Muslim yang tidak solat (atau tidak saum, tidak zakat, tidak haji) berdosa kepada dirinya sendiri. Bagi Allah sendiri, orang tidak solat, tidak saum, tidak zakat, ataupun tidak haji, sama sekali tidak ada pengaruh apa-apa. Manusianya itu sendiri yang rugi karena tidak menggunakan sarana-sarana itu sebagai kesempatan untuk menghapus dosa dari kesalahan yang pernah diperbuatnya.
- Mesti selalu diingat: Kemuliaan Allah tidak berkurang sedikit pun, walaupun diandaikan seluruh manusia tidak menyembahNya.
- Kesiapan berkorban untuk kebahagiaan orang lain, memang sesuatu yang pantas dapat acungan jempol. Tapi, realitanya, merupakan satu hal yang sulit untuk dipraktekkan oleh manusia awam biasa seperti kita ini.
(Alfa Qr)
[1] Sesungguhnya, dalam tuntunan
Kristen, umat Kristen HARUS menjual semua harta
kekayaannya dan menyerahkannya kepada pemimpin atau imam mereka.
Jika mereka HANYA menyerahkan sebagian dan menyembunyikan sebagiannya yang lain, maka mereka akan mengalami nasib seperti Ananias dan Safira yakni mati dalam keadaan terlaknat (Kisah para rasul 5: 1-10).
Dan hukum ini tetap berlaku; sebab, jika tidak, tuntunan Kristen telah aniaya kepada Ananias dan Safira.
Jika mereka HANYA menyerahkan sebagian dan menyembunyikan sebagiannya yang lain, maka mereka akan mengalami nasib seperti Ananias dan Safira yakni mati dalam keadaan terlaknat (Kisah para rasul 5: 1-10).
Dan hukum ini tetap berlaku; sebab, jika tidak, tuntunan Kristen telah aniaya kepada Ananias dan Safira.
2 komentar:
Komik manga seri berapa itu gan? Hahahahaaa
agama dilihat dari umatnya sama seperti pohon yg dilihat buahnya , mana banyak yg busuk & mana banyak yg ranum
Posting Komentar