BEBAS MERDEKA PISAN

BEBAS MERDEKA PISAN
HARAPAN dan REALITA

Minggu, 26 Februari 2012

Perangkap setan laknatullah


Dalam tuntunan tasawuf dikisahkan bagaimana setan selalu berupaya menghancurkan manusia dari depan, belakang, kiri dan kanan.

Dari depan, setan menghalangi manusia akan adanya kehidupan akhirat; menanamkan ketidakyakinan akan adanya hari penghisaban. Manusia diarahkan untuk menjadi atheis, tidak percaya adanya Tuhan.  
Dari belakang, setan mendorong manusia untuk condong kepada materi duniawi; berupa harta, kekuasaan, ataupun ketenaran. 
Dari samping kiri, setan menghasut manusia untuk zalim; untuk marah, iri, sombong, dan serakah.  
Dari samping kanan, setan menggoda manusia untuk merusak tuntunan yang benar; untuk merekayasa peribadatan dan menyisipkannya ke dalam agama; sehingga peribadatan menjadi rusak tanpa manusia menyadarinya. Membuat manusia terjebak dalam khurafat yang mencelakakan.

Karenanya, agar terhindar dari hasutan setan, manusia harus selalu memohon perlindungan Allah setiap saat. Harus ikhlas. [1] 

“Sesungguhnya kekuasaan setan hanyalah atas orang-orang yang mengambilnya jadi pemimpin, dan atas orang-orang yang mempersekutukannya dengan Allah.” (Qur’an, An Nahl [16]:100)



SAAT MENYESATKAN, IBLIS DATANG TIDAK BERUPA WUJUD

Cara si iblis menyesatkan manusia adalah dengan mempengaruhi manusia yang dijadikan sasarannya; sebab iblis tidak bisa secara langsung menggusur tangan manusia untuk membawanya ke tempat maksiat. 

Karena itu, dongeng manusia dicekik setan --begitu juga cerita drakula, tuyul, zombie, lampu aladin, karpet terbang-- hanyalah cerita omong kosong.

Jelas, setan hanya bisa membisiki dan mempengaruhi hati manusia.
Ketika orang hendak pergi ke pengajian, setan membisikkan bahwa pada saat yang sama ada pertunjukan favorit di televisi. 
Ketika orang hendak membaca buku yang bermanfaat, iblis membisikkan bahwa ada sesuatu yang lebih menarik yang bisa dilihatnya di video porno. 
Hal yang terjadi berikutnya, terserah si manusia itu sendiri; mau taat kepada bisikkan si iblis keparat laknatullah atau tidak.

Memang, ada kalanya bisikan setan bisa berupa sugesti yang mempengaruhi jiwa manusia. 
Dalam kasus serupa ini, ruqyah atau jampi yang berupa doa yang ada contohnya dari Nabi boleh saja dipakai; termasuk ayat Qur’an yang berupa doa mohon perlindungan kepada Allah. 

Yang jelas, Muslim tak perlu takut kepada si iblis laknat jahanam terkutuk.

(Alfa Qr)


[1]  Marah, benci, kecewa, jengkel, atau sedih, merupakan hal-hal yang selalu didekatkan iblis ke dalam diri manusia. Realitanya, kita sering marah kepada atasan; benci kepada tetangga; kecewa dengan suami; jengkel kepada teman, atau sedih melihat perilaku anak dan cucu kita. Yang jelas, hanya sikap ikhlas --yang sebenar-benarnya sabar dan tawakal-- yang bisa menghapus marah, kecewa, dan perasaan sedih tersebut. Sayangnya, untuk benar-benar ikhlas itu sulit.

Tidak ada komentar: