BEBAS MERDEKA PISAN

BEBAS MERDEKA PISAN
HARAPAN dan REALITA

Minggu, 26 Februari 2012

MENJAGA TAUHID


Ada di antara saudara-saudara kita seagama yang karena keikhlasannya dalam menjaga kemurnian tauhid, telah bersikap berlebihan

Begitu ketatnya saudara-saudara kita ini menjaga kemurnian tauhid, sehingga mereka (sebetulnya dengan niat sangat baik), mencela dan tidak membenarkan ucapan-ucapan yang dikhawatirkan akan merusak kemurnian tauhid itu.


Contohnya ucapan, “Untung ada anjing ini yang menggonggong; Kalau tidak, sepeda ini dicuri..”; 
Atau ucapan, “Kalau tak ada bapak ini yang menolong, saya pasti sudah mati tenggelam…”; 
atau ucapan, “Berkat kerja keras para karyawan, perusahaan ini berkembang dengan pesat..”

Saudara-saudara kita ini menilai ucapan-ucapan tersebut sebagai menyekutukan Allah; karena mereka menilai segala sesuatu yang terjadi semata-mata kehendak Allah, dan tidak layak menyertakan yang lainnya sebagai ikut menentukan suatu kejadian. 

Mereka melarang ucapan-ucapan serupa itu, dan menghukumkannya sebagai haram.


Kita hargai dan menaruh respek atas keikhlasan saudara-saudara kita yang berusaha menjaga kesucian agama ini. 
Namun pada sisi lain, kita pun percaya bahwa saudara-saudara kita yang lainnya (yang mengucapkan kata-kata serupa itu), tidaklah sekali-kali berniat untuk menyekutukan Allah.

Biasanya ucapan-ucapan tersebut muncul secara spontan, sebagai ungkapan perasaan. 

Dan biasanya pula, ucapan serupa itu sekadar untuk menunjukkan adanya sesuatu yang zahir yang jadi alat bagi Allah dalam melaksanakan kehendakNya.
Ini sama dengan ucapan terimakasih kita kepada seseorang, tidaklah berarti kita menuhankan orang tersebut.


Pada hakekatnya, apa pun yang dilakukan seorang Muslim (ada atau tidak adanya maksud berbuat syirik), Allah Swt. pasti mengetahui niatnya.

Yang terbaik bagi kita, yang hanya Muslim awam biasa, adalah berusaha menghindar dari mengeluarkan ucapan-ucapan spontan semacam itu. 

Namun sekiranya terlontar juga, kita percaya bahwa Allah mengetahui tidak ada niat kita sedikit pun untuk menyekutukanNya.

Kita percaya Allah Maha Mengetahui, Maha Pemaaf.







MENEMPATKAN TAUHID

Muslim yang benar-benar memiliki akidah tauhid akan menggantungkan segala sesuatunya hanya kepada Allah. 
Artinya, dalam masalah kebenaran, ia tak takut pada siapa pun. 

Ia pasti tidak takut keris sakti, tidak takut setan laknatullah, tak takut kuburan keramat, tidak takut gua angker.


Tentu saja, dalam hal yang nyata di dunia, berani dan takut mesti diletakkan pada tempatnya secara proporsional.

Menghadapi harimau buas dengan tangan kosong adalah nekad dan bukan berani; itu hanya dilakukan orang yang tak menggunakan akalnya.  

Begitu juga orang yang tak takut polisi, dan sengaja melanggar aturan lalu lintas, tak bisa dikategorikan sebagai orang yang tauhidnya hebat.


(Alfa Qr)

Tidak ada komentar: