Dalam masalah balasan dari dosa yang
disebabkan perbuatan buruk yang dilakukan seseorang, dosa bisa dibagi dalam dua
kategori.
Pertama, dosa yang balasan hukumannya seluruhnya
diserahkan kepada Allah, yang bisa diberlakukan Allah di dunia atau di akhirat.
Dosa jenis ini biasanya disebabkan perbuatan buruk yang merugikan orang itu
sendiri. Seperti minum khamr, tidak solat, atau makan babi.
Kedua, dosa yang selain mendapat balasan
hukuman dari Allah, ada tambahan hukuman di dunia yang dilaksanakan oleh
penguasa di dunia; seperti potong tangan atau dihukum mati.
Dosa jenis ini,
dosa fahisyah, biasanya disebabkan oleh perbuatan buruk orang tersebut yang
berkaitan dengan merugikan orang lain; seperti zinah, korupsi, atau membunuh.
TERGANTUNG BANYAKNYA DOSA ATAU PAHALA
Seseorang masuk surga, bukan semata-mata hanya karena melakukan satu
perbuatan baik.
Seseorang masuk surga karena jumlah pahala perbuatan baiknya
lebih banyak ketimbang dosa perbuatan buruknya.
Seseorang masuk
neraka bukan semata-mata hanya karena melakukan satu perbuatan buruk.
Seseorang masuk neraka karena jumlah dosa perbuatan buruknya lebih banyak
ketimbang pahala perbuatan baiknya.
Mesti diingat,
meraih keberhasilan duniawi kadang tak terhindar dari faktor gambling (untung-untungan).
Meraih keberhasilan di akhirat, yakni masuk surga, hanya jika pahala perbuatan baik kita lebih banyak ketimbang dosa dari perbuatan buruknya; dan bukan untung-untungan.
Karenanya, agar dosa menjadi sedikit, selain dengan mohon ampunan Nya, juga dengan banyak mendirikan ritus ibadat agama.
Sebab tidak lucu
jika seseorang yang bertobat cukup menebus dengan uang.
Jika begitu, alangkah
enaknya orang yang kaya raya; mereka bisa berbuat jahat seenak perutnya.
BALASAN DOSA MURTAD TERGANTUNG SITUASI
Orang yang berpihak kepada musuh saat terjadi perang, di negara mana pun,
walau sahabat dekat sekalipun, patut dihukum mati.
Muslim yang keluar dari
barisan Islam ketika sedang terjadi permusuhan adalah murtad yang pantas dan
wajib dihukum mati.
Orang yang keluar dari agama Islam di masa damai,
hukumannya diserahkan kepada Allah nanti.
“Dan janganlah kamu tukar perjanjianmu
dengan Allah dengan harga yang sedikit (murah), sesungguhnya apa yang ada di
sisi Allah itulah yang lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” (Qur’an,
An Nahl [16]:95).
“Jika mereka berpaling, maka Kami tidak
mengutus kamu (Nabi) sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain
hanyalah menyampaikan (risalah)..” (Qur’an, Asy Syuura [42]:48).
Jelas, Islam adalah agama yang memberi kebebasan kepada manusia untuk
memilih tempat terakhir di akhirat: Surga atau neraka.
(Alfa Qr)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar