Arti yang paling mudah dipahami, tanpa
menyimpang dari hakekatnya yaitu pertolongan, syafaat Allah bermakna
pengampunan Allah.
Sedangkan pengertian yang umum dari syafaat adalah usaha perantaraan, berupa doa permohonan ampunan kepada Allah, dalam memberikan manfaat dan menghindarkan mudharat bagi orang lain di akhirat kelak.
Sedangkan pengertian yang umum dari syafaat adalah usaha perantaraan, berupa doa permohonan ampunan kepada Allah, dalam memberikan manfaat dan menghindarkan mudharat bagi orang lain di akhirat kelak.
Di akhirat,
dosa-dosa seorang manusia akan diperhitungkan dengan amal-amal baiknya.
Jika
pahala kebaikannya lebih banyak --atau minimal seimbang-- dengan dosa-dosanya
tersebut, dengan sendirinya semua dosa yang ada padanya diampuni Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Yang jadi masalah,
apakah amal kebajikan kita jumlahnya lebih banyak ketimbang perbuatan-perbuatan
buruk kita?
Jelas, jika amal baik kita kurang, akan tersisa banyak dosa yang
belum terampuni.
Bagi seorang Muslim, dosa-dosa yang masih tersisa ini
dimungkinkan untuk diampuni Allah, yaitu dengan syafaat
Muslim yang masih
bersisa dosanya, bisa tertolong dengan syafaat dari orang lain yang diizinkan
Allah.
Dengan syafaat dari orang-orang lain, sisa dosa orang itu bisa saja
dikurangi atau malah dihapuskan.
Bila tetap masih saja ada sisa dosanya, bisa
tertolong dengan syafaat dari Nabi Shallallahu
Alaihi wa Sallam.
Dengan syafaat dari Nabi, sisa dosanya ini pun bisa
dikurangi atau malah dihapuskan.
Bagi yang
dihilangkan semua sisa dosanya, ia akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang
akan ke surga.
Muslim yang masih tetap saja ada sisa dosanya, dan masih
menunggu pengampunan, tetap masih ada harapan.
Jika ia berbaik sangka kepada
Allah, dan tidak menyekutukanNya dengan siapa pun, maka rahmat Allah merupakan
pertolongan terakhir baginya.
Dan dengan segala pengampunanNya yang tak
terhingga, Muslim yang ini pun akan dimasukkan ke dalam golongan orang yang
akan jadi penghuni surga pula.
SYAFAAT NABI, NABI MEMOHONKAN AMPUNAN
Setiap Muslim dimungkinkan untuk mendapat syafaat Nabi Saw.
Jika Nabi memohon kepada Allah untuk mengampuni dosa seorang Muslim,
maka Allah akan mengampuni dosa orang itu.
Hanya saja, apakah yang diampuni itu
sebagian atau keseluruhan dosa yang masih ada, tentunya tergantung pertimbangan
Allah Yang Mahaadil.
Yang jelas, syafaat Nabi Saw pasti dikabulkan Allah Swt.
Syafaat Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam hanya bisa
didapat dengan memintanya langsung kepada Nabi.
Caranya, dengan mencintai Nabi;
yaitu mengikuti tuntunannya dan banyak bershalawat untuk Nabi dan keluarganya.
Semakin besar kecintaan kepada Nabi, semakin banyak dosa yang diampuni Allah. Makin sedikit kecintaan kepada Nabi, makin
sedikit dosa yang diampuni Allah.
Yang jelas, Nabi tak akan memberi syafaat
kepada orang yang tidak pernah mencintai Nabi sama sekali.
SYAFAAT ALLAH, PENGAMPUNAN ALLAH
Pada hakekatnya, yang mengampuni dosa hanyalah Allah semata-mata.
Dari sebab
itu, permohonan ampun yang paling utama adalah yang langsung kepada Allah.
Tapi
kita tidak dilarang untuk mendapatkan syafaat dari orang lain; dan Allah akan
mengabulkan syafaat orang lain itu bila Allah menghendakinya.
Perlu diketahui,
malaikat pun memohonkan ampunan bagi orang-orang di muka bumi ini kepada
Allah. Namun syafaat malaikat
ini bisa dikabulkan bisa tidak, tergantung kepada izin Nya.
Yang jelas, orang
yang diampuni Allah SWT adalah orang
yang mencintai Allah. Makin besar kecintaan kepada Allah, makin besar
pengampunan Nya.
Mencintai Allah artinya selama ini kita mengikuti tuntunan
Nya; menjauhi larangan Nya dan melaksanakan yang diwajibkan Nya, tentunya
sesuai dengan kemampuan kita.
Begitupun memperbanyak zikir dan berbuat
kebajikan, menunjukkan kecintaan kepada Allah.
Yang pasti, mengaku
cinta kepada Allah itu tidak boleh terkontaminasi
dengan mengeramatkan kuburan orang yang dianggap soleh.
Dengan kata
lain, jangan mengkhianati ucapan kita; yakni hanya kepada Allah kita beribadat, dan hanya kepada Allah kita memohon pertolongan.
Catatan:
- Syafaat Nabi ini tidak bisa didapat melalui perantara. Artinya kita harus langsung mendapatkannya atau memintanya kepada Nabi Saw. Caranya adalah dengan mencintai Nabi; yaitu dengan mengikuti semua tuntunannya, dan banyak bershalawat untuk Nabi dan keluarganya.
- Syafaat Nabi pasti dikabulkan Allah. Syafaat orang biasa, belum tentu dikabulkan; tergantung hanya dari izin Allah. Hakekatnya, doa permohonan ampunan untuk diri kita sendiri yang kita ucapkan, merupakan syafaat dari kita untuk diri kita.
- Syafaat orang biasa yang Allah menjamin untuk dikabulkan, adalah syafaat anak soleh untuk orangtuanya. Karena itu, mendidik anak menjadi soleh merupakan keutamaan bagi orangtuanya. Semakin sering anak yang soleh memohon kepada Allah agar mengampuni kedua orangtuanya (yang mendidiknya, baik orangtua kandung maupun orangtua asuhnya) semakin banyak ampunan Allah bagi kedua orangtuanya itu.
- Orang bersalah yang terluput dari hukuman di dunia, sesungguhnya amat sangat rugi. Perlu diketahui, pencuri yang dihukum penjara di dunia, tetap dinilai masih ada dosanya yang akan diperhitungkan secara adil di akhirat. Sebab, menurut hukum Allah, tebusan dari dosa mencuri adalah dipotong tangan.
Rasulullah Saw mengingatkan:
“Sesungguhnya syafaatku diperuntukkan bagi umatku
yang sama
sekali tidak berbuat syirik kepada Allah.”
(HR. Ahmad)
(Alfa Qr)
TULISAN DI BLOG BEBAS MERDEKA PISAN, BEBAS UNTUK DICOPY, DIPRINT, DIBAGIKAN, DAN DISEBARLUASKAN..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar